Halo, readers!
Belakangan ini, lumayan banyak yang tanya ke saya soal alternatif pinjaman yang pakai prinsip Syariah. Saya paham banget, banyak teman-teman yang ingin menghindari riba dan mencari solusi keuangan yang lebih sesuai dengan keyakinan.
Nah, pas saya riset-riset, saya ketemu satu nama: Duha Syariah.
Jujur, saya pribadi belum pernah menggunakan layanan Duha Syariah ini. Jadi, ini bukan review pengalaman pakai, ya.
Anggap saja ini catatan riset saya, di mana saya ngulik dan membedah apa sih yang mereka tawarkan, cara kerjanya gimana, dan (yang paling penting) buat siapa sebenarnya layanan ini cocok. Saya coba rangkum temuan saya buat kamu.
Apa Itu Duha Syariah?
Kalau dari yang saya baca, Duha Syariah ini adalah platform P2P Lending Syariah. Mereka sudah terdaftar dan berizin OJK sejak 2019, jadi dari sisi legalitas harusnya aman.
Yang paling penting untuk dicatat: Duha Syariah tidak memberikan pinjaman uang tunai cair ke rekening kita.
Lho, terus gimana?
Mereka ini perantara. Mereka menghubungkan kita (yang butuh pembiayaan) dengan pemberi dana (lender). Modelnya adalah pembiayaan untuk pembelian barang atau jasa.
Contoh gampangnya: Kamu mau beli TV di marketplace yang sudah kerja sama dengan mereka (misalnya duniahalal.com), nah Duha Syariah yang akan bayarin dulu ke merchant. Nanti, kamu nyicilnya ke Duha Syariah sesuai akad syariah (mereka pakai akad Murabahah atau Ijarah).
Jenis Pembiayaan yang Ditawarkan
Saya lihat mereka membagi produknya jadi tiga kategori utama, yang menyasar kebutuhan berbeda-beda.
1. Pembiayaan Konsumtif (Barang/Jasa)
Ini buat kamu yang mau beli barang-barang kebutuhan, misalnya elektronik, gadget, atau furniture halal di e-commerce mitra mereka.
- Limit: Maksimal setahu saya Rp 20 juta.
- Tenor: 3, 6, 9, sampai 12 bulan.
- Margin: Sekitar 2% flat per bulan.
2. Pembiayaan Perjalanan Religi
Nah, ini menarik. Mereka punya produk khusus buat yang mau Umroh atau wisata halal lainnya. Bahkan di sumbernya disebut bisa juga untuk biaya pendidikan.
- Limit: Bisa sampai Rp 30 juta.
- Tenor: Lebih panjang, bisa 1, 2, atau sampai 3 tahun.
- Margin: Sedikit lebih rendah, sekitar 1,5% flat per bulan.
3. Pembiayaan Invoice (Untuk Bisnis)
Ini segmennya beda, khusus buat pemilik usaha yang butuh dana talangan buat invoice (tagihan).
- Limit: Ini yang paling besar, bisa sampai Rp 2 Miliar.
- Tenor: Pendek, biasanya maksimal 6 bulan.
Berapa Biaya dan Marginnya?
Karena ini syariah, istilahnya bukan bunga, tapi Margin (untuk jual beli/Murabahah) atau Ujroh (untuk sewa jasa/Ijarah).
Kalau dirata-rata dari data yang saya temukan, marginnya berkisar 1,5% – 2,5% per bulan.
Saya ambil contoh simulasi dari materi mereka:
Misalnya kamu mau beli TV harga Rp 2.000.000 dengan cicilan 12 bulan. Margin per tahunnya 24% (atau 2% per bulan). Total margin (Ujroh) selama setahun: Rp 480.000. Total pembiayaan: Rp 2.480.000. Maka, cicilan kamu per bulan: Rp 206.667 selama 12 bulan.
Kelihatannya clear, ya.
Syaratnya… Nah, Ini Spesifik Banget
Ini dia bagian yang menurut saya paling krusial. Ternyata, Duha Syariah ini nggak bisa dipakai oleh semua orang.
Syaratnya sangat spesifik. Kamu wajib:
- WNI, usia minimal 21 tahun (atau sudah menikah).
- Punya penghasilan tetap minimal Rp 3 juta per bulan (bersih).
- Berdomisili di wilayah tertentu (saat saya cek: Jabodetabek, Bandung, Palembang, Lampung, dan NTB).
- Ini yang paling utama: Bekerja di perusahaan/institusi yang sudah bekerja sama dengan Duha Syariah untuk sistem potong gaji (payroll).
Poin nomor 4 itu yang bikin layanan ini jadi sangat niche (khusus). Kalau perusahaan tempat kamu kerja nggak kerja sama dengan mereka, sepertinya kamu belum bisa mengajukan pembiayaan di sini.
Selain itu, ya standar, kamu perlu siapkan data diri, kontak darurat, dan mutasi rekening 1 bulan terakhir.
Cara Pengajuannya Gimana?
Kalau kamu (dan perusahaanmu) kebetulan memenuhi syarat di atas, ini alur umumnya:
- Download aplikasi Duha Syariah.
- Daftar dan isi semua data yang diminta.
- Pilih produk pembiayaan yang kamu mau (Konsumtif atau Perjalanan).
- Tim Duha Syariah akan verifikasi dan analisis data kamu.
- Kalau disetujui, kamu akan dapat limit (plafon) pembiayaan.
- Selanjutnya, kamu belanja di marketplace mitra mereka (contoh: duniahalal.com).
- Pas checkout, pilih metode pembayaran pakai Duha Syariah.
- Tentukan tenor cicilan dan tanda tangan akad secara digital.
- Selesai. Tinggal bayar cicilan tiap bulan (yang katanya bisa auto potong gaji).
Catatan Plus-Minus dari Saya
Setelah mempelajari ini, saya punya beberapa catatan soal plus-minusnya.
Kelebihan (Plus):
- Jelas Syariah: Buat kamu yang cari pembiayaan bebas riba dan sudah terdaftar OJK, ini bisa jadi solusi.
- Produk Variatif: Ada pilihan buat belanja barang, bayar Umroh, sampai modalin invoice bisnis.
- Tenor Panjang: Untuk pembiayaan religi, tenor sampai 3 tahun itu cukup meringankan.
- Plafon Lumayan: Untuk invoice bisa sampai 2M itu angka besar.
Kekurangan (Minus):
- Sangat Terbatas: Ini kekurangan utamanya. Syarat harus jadi karyawan di perusahaan mitra yang pakai sistem potong gaji itu barrier (penghalang) besar. Nggak semua orang bisa akses.
- Wilayah Terbatas: Domisilinya juga belum seluruh Indonesia.
- Bukan Dana Tunai: Kalau kamu carinya pinjaman uang tunai cepat cair, ini jelas bukan tempatnya. Ini murni untuk pembelian barang/jasa di mitra mereka.
Kesimpulan Singkat
Jadi, Duha Syariah ini buat siapa?
Menurut analisis saya, Duha Syariah adalah solusi pembiayaan yang sangat spesifik dan tertutup. Ini bukan pinjol buat publik umum.
Ini adalah fasilitas pembiayaan syariah yang bagus, tapi target pasarnya adalah karyawan-karyawan di perusahaan yang sudah jadi mitra Duha Syariah.
Kalau kamu kebetulan kerja di perusahaan yang kerja sama dengan mereka, dan kamu butuh pembiayaan barang (misalnya buat isi rumah) atau mau cicil biaya Umroh secara syariah, layanan ini sangat patut dipertimbangkan.
Tapi kalau kamu masyarakat umum yang cari pinjol syariah, kemungkinan besar kamu belum bisa pakai layanan ini.
Semoga catatan riset saya ini membantu mencerahkan, ya!
Sekian dari saya dan terima kasih.
